
Perbezaan kosakata malaysia dan indonesia
Perbezaan kosakata malaysia dan indonesia – Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia berasal dari akar bahasa yang sama, yakni rumpun Austronesia, dengan pengaruh besar dari Bahasa Melayu Kuno. Meskipun memiliki banyak kemiripan dalam struktur dan tata bahasa, ternyata terdapat banyak perbezaan kosakata Malaysia dan Indonesia yang bisa menimbulkan kebingungan, bahkan kesalahpahaman dalam komunikasi sehari-hari.
Artikel ini akan mengulas sejumlah kata yang sama-sama digunakan di Malaysia dan Indonesia, tapi berbeda arti, serta kosakata unik yang hanya ada di salah satu negara. Pengetahuan ini penting, terutama bagi pelancong, pelajar, pekerja migran, atau siapa saja yang ingin memperluas wawasan lintas negara serumpun.

Mengapa Terdapat Perbezaan?
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan kosakata antara Malaysia dan Indonesia meliputi:
-
Pengaruh Kolonialisme: Indonesia dijajah oleh Belanda, sedangkan Malaysia oleh Inggris. Ini berpengaruh pada serapan bahasa asing yang berbeda.
-
Perkembangan Budaya Lokal: Setiap negara memiliki budaya, makanan, dan gaya hidup yang berkembang sendiri.
-
Standarisasi Bahasa: Meskipun memiliki akar yang sama, kedua negara membuat standar bahasa mereka masing-masing setelah merdeka.
Contoh Kosakata yang Sama Tapi Artinya Berbeda
Kata | Arti di Malaysia | Arti di Indonesia |
---|---|---|
Banci | Sensus penduduk | Pria kewanita-wanitaan (istilah negatif) |
Buta | Tidak bisa melihat | Sama, tapi bisa juga berarti “buta huruf” |
Jambu | Buah jambu | Bisa juga berarti laki-laki berwajah manis |
Tandas | Kamar kecil/toilet | Tidak digunakan di Indonesia |
Sakit | Sakit ringan (flu/demam) | Bisa ringan hingga parah |
Percuma | Gratis | Sia-sia |
Syal | Syal leher biasa | Kadang disebut sebagai “selendang” |
Minyak | Minyak goreng atau bensin | Minyak goreng (bensin = bensin) |
Beberapa contoh di atas menunjukkan pentingnya konteks dalam memahami maksud pembicaraan.
Kosakata Unik di Malaysia
Berikut beberapa kata yang umum di Malaysia tapi jarang atau tidak digunakan di Indonesia:
-
Tandas = toilet
-
Kereta = mobil
-
Bas = bus
-
Cuti = libur
-
Cikgu = guru
-
Awet muda = digunakan tapi jarang
-
Pecut = ngebut
-
Tayar = ban kendaraan
-
Isnin, Selasa, Rabu… = nama-nama hari (Senin, Selasa, Rabu di Indonesia)
Kosakata Unik di Indonesia
Sedangkan beberapa kata khas Indonesia yang mungkin terdengar asing di Malaysia:
-
Angkot = transportasi umum mini
-
Ojek = layanan motor penumpang
-
Kos = tempat tinggal sewaan
-
Cegukan = hiccup (Malaysia: sedu)
-
Nge-date = pergi kencan
-
Ngabuburit = waktu menjelang buka puasa
-
Jajan = beli camilan
-
Galau = perasaan bingung atau sedih
Serapan Bahasa Asing yang Berbeda
Seperti disebutkan sebelumnya, pengaruh kolonial juga berpengaruh. Contohnya:
Konsep | Malaysia (Serapan Inggris) | Indonesia (Serapan Belanda) |
---|---|---|
Kantor | Pejabat | Kantor |
Mobil | Kereta | Mobil |
Kulkas | Peti sejuk | Kulkas (dari koelkast) |
Celana | Seluar | Celana |
Roti bakar | Roti panggang | Roti bakar |
Meja | Meja | Meja |
Tips Menghindari Salah Paham
-
Gunakan Bahasa Konteks Lokal: Saat berada di Malaysia, cobalah gunakan kata-kata yang umum di sana seperti “kereta” untuk mobil atau “tandas” untuk toilet.
-
Jangan Terlalu Percaya pada Persamaan Kata: Meskipun bunyinya sama, artinya bisa berbeda. Misalnya, “banci” atau “percuma.”
-
Gunakan Sinonim Netral: Jika ragu, cari padanan kata yang lebih umum secara internasional atau gunakan deskripsi.
-
Pelajari Kosakata Sehari-hari: Fokus pada kata-kata dalam konteks makanan, transportasi, dan aktivitas umum.
Contoh Kalimat yang Bisa Salah Dipahami
Orang Indonesia di Malaysia:
-
“Saya naik mobil.” → bisa membingungkan karena “mobil” di Malaysia disebut “kereta”.
-
“Saya mau ke kos.” → di Malaysia mungkin tidak tahu apa itu “kos”, lebih umum sebut “rumah sewa”.
Orang Malaysia di Indonesia:
-
“Saya ke tandas dulu.” → bisa membuat orang Indonesia bingung, karena tidak umum disebut begitu.
-
“Boleh saya banci awak?” → ini bisa sangat disalahpahami karena makna berbeda.
Manfaat Mengenal Perbedaan Ini
-
Komunikasi Lebih Efektif: Menghindari salah paham saat berbicara dengan warga negara tetangga.
-
Menambah Wawasan Budaya: Bahasa adalah cerminan budaya. Mengetahui perbedaan ini membuka cakrawala pemahaman kita terhadap masyarakat serumpun.
-
Meningkatkan Kemampuan Bahasa: Membantu pelajar, profesional, dan konten kreator untuk lebih fleksibel dalam menggunakan bahasa sesuai target audiens.
-
Mendukung Dunia Kerja Regional: Dalam kerjasama ASEAN, kemampuan beradaptasi dengan variasi bahasa menjadi nilai tambah.
Penutup
Meskipun Bahasa Malaysia dan Bahasa Indonesia serumpun, namun perbezaan kosakata Malaysia dan Indonesia tetap penting untuk dipahami. Perbedaan ini bukan hanya soal kata, tetapi juga menyangkut konteks, budaya, dan sejarah yang membentuk cara komunikasi masing-masing bangsa.
Dengan belajar mengenali dan menghormati perbedaan ini, kita bisa menjadi komunikator yang lebih cerdas dan terbuka dalam lingkungan multibahasa dan multikultural.