Ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa indonesia
Brian Nelson September 27, 2025 0

Ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa indonesia

Ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa indonesia – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan bahasa Indonesia dalam dua bentuk utama: formal dan informal. Pemilihan bentuk bahasa ini sangat bergantung pada situasi, tempat, dan dengan siapa kita berbicara. Misalnya, cara kita berbicara dengan atasan tentu berbeda dengan cara berbicara dengan teman sebaya. Oleh karena itu, penting untuk memahami ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa Indonesia agar komunikasi menjadi lebih tepat, sopan, dan efektif.

Ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa indonesia

Ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa indonesia
Ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa indonesia

Apa Itu Bahasa Formal dan Informal?

Bahasa Formal

Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi atau profesional, seperti di tempat kerja, sekolah, surat dinas, pidato, atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau belum akrab. Bahasa formal bersifat baku, sopan, dan menghindari slang atau bahasa sehari-hari.

Bahasa Informal

Sebaliknya, bahasa informal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi santai, seperti berbicara dengan teman, keluarga, atau orang sebaya. Bahasa ini cenderung lebih kasual, tidak baku, dan banyak menggunakan slang atau ekspresi khas daerah.


Ciri-ciri Ungkapan Formal

  1. Menggunakan kata sapaan baku seperti “Bapak”, “Ibu”, “Saudara/i”.

  2. Struktur kalimat lengkap dan sesuai kaidah EYD (Ejaan yang Disempurnakan).

  3. Tidak menggunakan singkatan atau kata gaul.

  4. Menghindari penggunaan kata ganti orang pertama seperti “gue”, “lu”.

  5. Lebih banyak menggunakan imbuhan secara lengkap, misalnya “melakukan” dibanding “lakuin”.


Ciri-ciri Ungkapan Informal

  1. Menggunakan sapaan akrab seperti “Bro”, “Cuy”, “Sob”.

  2. Kalimat cenderung pendek dan tidak terlalu memperhatikan struktur baku.

  3. Banyak memakai singkatan atau istilah gaul seperti “btw”, “lol”, “gak”, “nih”.

  4. Menggunakan kata ganti tidak formal: “aku-kamu”, “gue-elo”.

  5. Terkadang menggunakan bahasa campuran (Indonesia + Inggris).


Contoh Ungkapan Formal vs Informal

Situasi Ungkapan Formal Ungkapan Informal
Menyapa Selamat pagi, Bapak/Ibu. Hai! / Pagi, bro!
Menanyakan kabar Apa kabar Anda hari ini? Gimana kabarnya, bro?
Meminta izin Mohon izin untuk meninggalkan ruangan. Gue cabut dulu, ya!
Mengucapkan terima kasih Terima kasih atas perhatian Anda. Makasih banget, ya!
Mengungkapkan pendapat Menurut pendapat saya, hal tersebut kurang tepat. Kayaknya sih itu salah deh.
Memberi saran Saya menyarankan agar Anda mempertimbangkannya. Mending lo pikirin lagi deh.
Mengajak seseorang Apakah Anda bersedia untuk hadir? Mau ikut, nggak?
Menyampaikan permintaan maaf Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Sorry, ya!

Kapan Menggunakan Bahasa Formal dan Informal?

Gunakan bahasa formal saat:

  • Berkomunikasi di lingkungan kerja atau akademik.

  • Menulis surat resmi atau laporan.

  • Berbicara di acara formal seperti seminar, pertemuan, atau wawancara.

  • Berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau belum dikenal.

Gunakan bahasa informal saat:

  • Berbicara dengan teman akrab, sahabat, atau keluarga.

  • Menulis chat santai di media sosial.

  • Mengobrol di lingkungan non-formal atau santai.


Bahasa Campuran dan Adaptasi Modern

Di era digital, penggunaan bahasa campuran formal dan informal kerap terjadi. Banyak anak muda yang secara natural mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris atau bahasa daerah.

Contoh:

  • “Kayaknya dia emang nggak available hari ini, deh.”

  • “Lo udah check tugas dari Bu guru belum?”

Dalam konteks ini, penting untuk menyesuaikan nada bicara dan pilihan kata dengan audiens. Jangan memaksakan formalitas dalam percakapan santai, dan sebaliknya, jangan terlalu santai dalam situasi yang menuntut profesionalisme.


Tips Menggunakan Bahasa Sesuai Konteks

  1. Kenali lawan bicara. Jika Anda tidak terlalu mengenal orang tersebut atau berada dalam situasi resmi, lebih baik gunakan bahasa formal.

  2. Perhatikan tempat dan suasana. Di kantor, kampus, atau forum resmi, gunakan bahasa formal. Di rumah atau kafe bersama teman, bahasa informal lebih cocok.

  3. Latihan transisi. Latih diri untuk bisa berpindah antara bahasa formal dan informal agar tetap fleksibel dalam berkomunikasi.

  4. Jangan terlalu kaku. Bahasa formal bukan berarti harus kaku dan ketinggalan zaman. Dengan latihan, Anda bisa tetap terdengar sopan dan alami.


Kesimpulan

Memahami perbedaan dan penggunaan ungkapan formal dan informal dalam percakapan bahasa Indonesia adalah kunci agar komunikasi berjalan dengan lancar dan sesuai konteks. Bahasa adalah alat sosial yang mencerminkan sopan santun, budaya, dan karakter seseorang. Dengan memilih ungkapan yang tepat, kita bisa membangun relasi yang lebih baik, baik dalam situasi santai maupun profesional.

Category: