Arti kata bahasa indonesia yang sering disalahartikan
Brian Nelson July 23, 2025 0

Arti kata bahasa indonesia yang sering disalahartikan

Arti kata bahasa indonesia yang sering disalahartikan – Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis dan kaya, tetapi dalam praktiknya, banyak kata yang sering disalahartikan atau digunakan tidak sesuai maknanya. Akibatnya, bisa terjadi miskomunikasi, terutama di ranah formal seperti akademik, hukum, hingga media sosial.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai kata dalam bahasa Indonesia yang sering disalahpahami arti atau penggunaannya, lengkap dengan penjelasan dan contoh penggunaan yang tepat.

Arti kata bahasa indonesia yang sering disalahartikan

Arti kata bahasa indonesia yang sering disalahartikan
Arti kata bahasa indonesia yang sering disalahartikan

1. Seronok

Salah kaprah: Selalu diartikan “vulgar” atau “jorok”
Arti sebenarnya: Menyenangkan, menggembirakan

Contoh benar:

Acara musik di taman itu sangat seronok dan menghibur.


2. Geming

Salah kaprah: Disangka berarti “bergerak sedikit”
Arti sebenarnya: Tidak bergerak sama sekali

Contoh benar:

Ia tetap berdiri tanpa geming, meski diteriaki berkali-kali.


3. Bubar

Salah kaprah: Dianggap sinonim dengan “selesai”
Arti sebenarnya: Berarti cerai-berai atau tidak lagi teratur

Contoh benar:

Setelah gas air mata ditembakkan, massa pun bubar.


4. Akomodasi

Salah kaprah: Hanya dianggap berarti “tempat tinggal”
Arti sebenarnya: Penyesuaian atau fasilitas

Contoh benar:

Perusahaan memberikan akomodasi penuh untuk peserta pelatihan.


5. Absen

Salah kaprah: Dianggap berarti “hadir”
Arti sebenarnya: Tidak hadir

Contoh benar:

Dia sudah tiga kali absen tanpa keterangan.


6. Praktisi

Salah kaprah: Dianggap sinonim dengan “praktikan” atau “mahasiswa praktik”
Arti sebenarnya: Orang yang sudah menjalani atau mempraktikkan suatu profesi secara profesional

Contoh benar:

Ia adalah praktisi hukum dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.


7. Diskusi

Salah kaprah: Sering digunakan untuk percakapan ringan biasa
Arti sebenarnya: Pertukaran pikiran yang terarah untuk mencari solusi

Contoh benar:

Kami akan mengadakan diskusi ilmiah tentang perubahan iklim.


8. Risiko vs Resiko

Salah kaprah: Banyak yang menulis “resiko”
Arti sebenarnya: Bentuk baku adalah risiko

Contoh benar:

Investasi saham memiliki risiko tinggi.


9. Sanggup

Salah kaprah: Sering dipakai saat menolak tawaran dengan arti “tidak mau”
Arti sebenarnya: Berarti mampu, bisa

Contoh benar:

Saya tidak sanggup menyelesaikan tugas ini dalam satu hari.


10. Kepala vs Ketua

Salah kaprah: Digunakan bergantian tanpa membedakan
Arti sebenarnya:

  • Kepala: Pemimpin instansi formal

  • Ketua: Pemimpin organisasi atau kelompok

Contoh benar:

Kepala sekolah membuka acara, lalu dilanjutkan oleh ketua panitia.


11. Efektif

Salah kaprah: Dianggap berarti “cepat”
Arti sebenarnya: Berhasil mencapai tujuan dengan cara yang tepat

Contoh benar:

Belajar 30 menit setiap hari lebih efektif daripada belajar semalaman.


12. Efisien

Salah kaprah: Dianggap sinonim dengan “efektif”
Arti sebenarnya: Hemat waktu, tenaga, atau biaya

Contoh benar:

Dengan aplikasi ini, proses administrasi menjadi lebih efisien.


13. Harafiah

Salah kaprah: Dianggap sinonim dengan “kiasan”
Arti sebenarnya: Makna kata secara langsung atau literal

Contoh benar:

“Menelan mentah-mentah” jika ditafsirkan secara harafiah tentu mustahil.


14. Imbau vs Himbau

Salah kaprah: Bentuk “himbau” sering digunakan
Arti sebenarnya: Bentuk baku adalah imbau

Contoh benar:

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik.


15. Silaturahmi

Salah kaprah: Dianggap berasal dari bahasa Arab
Arti sebenarnya: Kata bakunya dalam bahasa Arab adalah silaturahim, tapi silaturahmi diakui sebagai bentuk serapan dan dibakukan di KBBI.

Contoh benar:

Lebaran adalah momen tepat untuk mempererat silaturahmi.


16. Preman

Salah kaprah: Diartikan sebagai “penjahat jalanan”
Arti sebenarnya: Aslinya berasal dari vrijman (Belanda) yang berarti orang bebas (bukan budak atau tahanan)

Namun dalam konteks modern Indonesia, maknanya telah bergeser menjadi pelaku kriminal informal.


17. Serampangan

Salah kaprah: Dianggap berarti cepat atau asal-asalan
Arti sebenarnya: Tidak hati-hati, dilakukan tanpa pertimbangan

Contoh benar:

Jangan membuat keputusan secara serampangan.


18. Insinyur

Salah kaprah: Kadang dianggap gelar umum untuk lulusan teknik
Arti sebenarnya: Gelar resmi untuk sarjana teknik yang tergabung dalam organisasi keinsinyuran

Contoh benar:

Untuk menjadi insinyur profesional, seseorang harus terdaftar dan tersertifikasi.


19. Kronis

Salah kaprah: Dianggap berarti sangat parah
Arti sebenarnya: Berlangsung dalam waktu lama

Contoh benar:

Penyakit diabetes adalah penyakit kronis, bukan karena parah tapi karena berlangsung lama.


20. Kontemporer

Salah kaprah: Dianggap sinonim dengan “modern” atau “masa kini”
Arti sebenarnya: Berlangsung atau hidup pada waktu yang sama

Contoh benar:

Pelukis kontemporer berarti pelukis yang hidup dan berkarya di era yang sama.


Kesimpulan

Arti kata bahasa Indonesia yang sering disalahartikan perlu dikenali agar kita tidak lagi salah dalam berkomunikasi. Penggunaan kata yang tepat sangat penting dalam menyampaikan pesan secara efektif dan mencegah terjadinya salah paham, baik dalam tulisan maupun lisan.

Dengan lebih sadar terhadap makna asli dan bentuk baku kata, kita menjadi pengguna bahasa yang lebih bijak dan cerdas.

Category: