
Kata baku dan tidak baku yang sering tertukar
Kata baku dan tidak baku yang sering tertukar – Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan hanya soal tata bahasa, tapi juga soal penggunaan kata baku dan tidak baku. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial atau percakapan informal, kita sering menggunakan kata yang tidak baku tanpa sadar. Sayangnya, penggunaan kata tidak baku di konteks formal, seperti karya tulis ilmiah atau dokumen resmi, bisa menurunkan kualitas komunikasi. Berikut ini daftar kata baku dan tidak baku yang sering tertukar, lengkap dengan penjelasan dan contoh penggunaannya agar kamu bisa menggunakan bahasa dengan lebih tepat.
Kata baku dan tidak baku yang sering tertukar

1. Apotik (×) → Apotek (✓)
-
Tidak Baku: Apotik
-
Baku: Apotek
-
✅ Contoh: Saya membeli obat di apotek dekat rumah.
2. Ijin (×) → Izin (✓)
-
Tidak Baku: Ijin
-
Baku: Izin
-
✅ Contoh: Saya mengajukan izin tidak masuk kerja.
3. Resiko (×) → Risiko (✓)
-
Tidak Baku: Resiko
-
Baku: Risiko
-
✅ Contoh: Setiap keputusan memiliki risiko tersendiri.
4. Analisa (×) → Analisis (✓)
-
Tidak Baku: Analisa
-
Baku: Analisis
-
✅ Contoh: Tim melakukan analisis terhadap data tersebut.
5. Atlit (×) → Atlet (✓)
-
Tidak Baku: Atlit
-
Baku: Atlet
-
✅ Contoh: Para atlet Indonesia berlaga di Olimpiade.
6. Hapal (×) → Hafal (✓)
-
Meskipun sering dianggap tidak baku, ternyata “hafal” adalah bentuk baku, bukan “hapal”.
-
✅ Contoh: Dia hafal seluruh isi pidato tersebut.
7. Aktifitas (×) → Aktivitas (✓)
-
Tidak Baku: Aktifitas
-
Baku: Aktivitas
-
✅ Contoh: Aktivitas fisik penting untuk menjaga kebugaran.
8. Fihak (×) → Pihak (✓)
-
Tidak Baku: Fihak
-
Baku: Pihak
-
✅ Contoh: Kedua pihak sepakat untuk berdamai.
9. Praktek (×) → Praktik (✓)
-
Tidak Baku: Praktek
-
Baku: Praktik
-
✅ Contoh: Dokter itu membuka praktik di rumahnya.
10. Silahkan (×) → Silakan (✓)
-
Tidak Baku: Silahkan
-
Baku: Silakan
-
✅ Contoh: Silakan duduk, Bapak.
11. Sekedar (×) → Sekadar (✓)
-
Tidak Baku: Sekedar
-
Baku: Sekadar
-
✅ Contoh: Saya hanya ingin bertanya sekadar ingin tahu.
12. Kwalitas (×) → Kualitas (✓)
-
Tidak Baku: Kwalitas
-
Baku: Kualitas
-
✅ Contoh: Produk lokal ini memiliki kualitas internasional.
13. Asik (×) → Asyik (✓)
-
Tidak Baku: Asik
-
Baku: Asyik
-
✅ Contoh: Filmnya asyik banget!
14. Gengsi (✓) → Gengsi (✓)
-
Kata ini baku, tapi sering dianggap tidak baku karena dianggap terlalu gaul. Sebenarnya gengsi adalah kata baku yang sah digunakan.
15. Ngerti (×) → Mengerti (✓)
-
Tidak Baku: Ngerti
-
Baku: Mengerti
-
✅ Contoh: Saya mengerti maksud Anda sekarang.
Pentingnya Menggunakan Kata Baku
Penggunaan kata baku penting dalam:
-
Penulisan formal: laporan, skripsi, artikel berita
-
Komunikasi profesional: surat resmi, email kantor
-
Ujian bahasa dan kompetisi akademik
Meski dalam situasi informal penggunaan kata tidak baku masih bisa diterima, tetap penting untuk membiasakan diri menggunakan kata baku agar terbiasa berkomunikasi secara efektif dan sesuai aturan bahasa Indonesia yang benar.
Tips Agar Tidak Salah Pakai
-
Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai rujukan utama.
-
Cek ejaan di aplikasi KBBI online atau aplikasi ejaan resmi.
-
Biasakan membaca tulisan-tulisan formal seperti artikel berita, jurnal, dan dokumen resmi.