
Penggunaan bahasa indonesia imbuhan me dan ber secara tepat
Penggunaan bahasa indonesia imbuhan me dan ber secara tepat – Bahasa Indonesia kaya akan bentuk kata turunan. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan imbuhan atau afiks, termasuk prefiks (awalan) seperti “me-“ dan “ber-“. Kedua imbuhan ini sering digunakan dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Namun, masih banyak yang salah dalam penggunaannya karena keduanya kadang tampak mirip, padahal memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Artikel ini akan membahas penggunaan imbuhan me- dan ber- secara tepat, lengkap dengan contoh agar kamu tidak bingung lagi.
Penggunaan bahasa indonesia imbuhan me dan ber secara tepat

Pengertian Imbuhan Me-
Imbuhan me- adalah awalan yang digunakan untuk membentuk kata kerja aktif transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan objek. Artinya, kata yang menggunakan me- biasanya akan diikuti oleh sesuatu yang dikenai tindakan.
Fungsi Me-:
-
Menyatakan tindakan aktif dari subjek kepada objek.
-
Menjelaskan perbuatan atau proses yang dilakukan oleh subjek.
Contoh Penggunaan Me-:
-
Menulis surat – “Ia sedang menulis surat untuk sahabatnya.”
-
Memasak nasi – “Ibu memasak nasi setiap pagi.”
-
Menggambar pemandangan – “Anak itu suka menggambar pemandangan.”
Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa subjek (Ia, Ibu, Anak itu) melakukan tindakan langsung kepada objek (surat, nasi, pemandangan).
Bentuk-bentuk Turunan Me-:
Imbuhan me- akan berubah bentuk tergantung pada huruf awal kata dasar. Beberapa bentuk turunannya antara lain:
-
me- + vokal → menulis (dari tulis)
-
mem- + b/f/p → membawa, membuka
-
men- + c/d/j → mencuci, mendengar
-
meng- + g/h/k/s → menggoreng, menghitung
-
meny- + s → menyapu (karena s bertemu dengan me- berubah jadi meny-)
Pengertian Imbuhan Ber-
Sementara itu, imbuhan ber- digunakan untuk membentuk kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Artinya, setelah kata kerja tersebut tidak harus diikuti kata benda sebagai sasaran.
Fungsi Ber-:
-
Menyatakan melakukan suatu kegiatan.
-
Menyatakan memiliki atau menggunakan sesuatu.
-
Menyatakan keadaan atau peran.
Contoh Penggunaan Ber-:
-
Berlari di taman – “Anak-anak sedang berlari di taman.”
-
Berbicara dengan guru – “Dia berbicara dengan gurunya.”
-
Berseragam putih – “Murid SD biasanya berseragam putih.”
Perhatikan bahwa kata berlari, berbicara, berseragam tidak memiliki objek yang langsung terkena tindakan.
Perbedaan Utama Me- dan Ber-
Aspek | Me- | Ber- |
---|---|---|
Jenis kata kerja | Transitif (butuh objek) | Intransitif (tidak butuh objek) |
Contoh kalimat | “Ibu memasak nasi.” | “Ibu berjalan pagi.” |
Subjek | Melakukan tindakan kepada objek | Melakukan kegiatan atau keadaan |
Bentuk kombinasi dengan kata | Dipengaruhi huruf awal kata dasar | Lebih stabil |
Tips Menggunakan Me- dan Ber- dengan Tepat
-
Periksa Apakah Ada Objek:
Jika tindakan ditujukan pada sesuatu, gunakan me-.-
Contoh: “Ia membaca buku.” → kata buku sebagai objek → pakai membaca.
-
-
Periksa Apakah Itu Kegiatan Umum atau Kondisi:
Jika tidak ada objek, atau hanya menunjukkan kegiatan, pakai ber-.-
Contoh: “Ia berjalan-jalan di pantai.” → tidak butuh objek.
-
-
Cek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
Beberapa kata tidak selalu mengikuti pola umum. Gunakan KBBI untuk memastikan kata itu ada dan tepat penggunaannya.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Me- dan Ber-
-
Menggunakan me- untuk kata yang seharusnya ber-
-
Salah: “Ia membekerja di kantor.”
-
Benar: “Ia bekerja di kantor.”
-
-
Menggunakan ber- untuk kata yang harusnya me-
-
Salah: “Ia bermenyanyi lagu favoritnya.”
-
Benar: “Ia menyanyikan lagu favoritnya.”
-
-
Mencampur kedua imbuhan secara tidak logis
-
Salah: “Ia bermenuliskan surat.”
-
Benar: “Ia menulis surat.” atau “Ia berkirim surat.”
-
Latihan Soal Singkat
Coba tentukan penggunaan imbuhan yang tepat (me- atau ber-) dari kata dasar berikut:
-
___jalan (jawaban: berjalan)
-
___gambar pemandangan (jawaban: menggambar)
-
___main bola (jawaban: bermain)
-
___baca buku (jawaban: membaca)
-
___lari pagi (jawaban: berlari)
Penutup
Menguasai penggunaan imbuhan me- dan ber- secara tepat sangat penting untuk memperjelas makna dan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia. Dengan memahami perbedaan dan fungsi dari masing-masing imbuhan, kamu akan lebih percaya diri dalam berbicara dan menulis secara efektif, baik dalam konteks akademis, profesional, maupun percakapan sehari-hari.
Jangan ragu untuk terus latihan dan menggunakan KBBI sebagai acuan jika ragu. Karena seperti pepatah lama: “Bisa karena biasa.”