
Ungkapan harian yang sering digunakan bahasa malaysia
Pendahuluan
Ungkapan harian yang sering digunakan bahasa malaysia – Bahasa Malaysia, yang juga disebut Bahasa Melayu, adalah bahasa nasional Malaysia dan banyak digunakan dalam berbagai situasi formal maupun informal. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Malaysia menggunakan berbagai ungkapan harian untuk menyapa, bertanya, mengungkapkan perasaan, hingga berinteraksi secara sosial. Mengenal ungkapan-ungkapan ini dapat memudahkan komunikasi dan mempererat hubungan sosial, terutama bagi wisatawan, pelajar asing, atau siapa saja yang sedang belajar bahasa ini.
Ungkapan harian yang sering digunakan bahasa malaysia

1. Ungkapan Salam dan Sopan Santun
Ini adalah ungkapan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Ungkapan Bahasa Malaysia | Arti dalam Bahasa Indonesia |
---|---|
Apa khabar? | Apa kabar? |
Selamat pagi | Selamat pagi |
Selamat tengah hari | Selamat siang |
Selamat petang | Selamat sore |
Selamat malam | Selamat malam |
Terima kasih | Terima kasih |
Sama-sama | Sama-sama / kembali |
Maaf | Maaf |
Tolong | Tolong |
Sila duduk | Silakan duduk |
Ungkapan ini umum dipakai saat bertemu, memulai percakapan, atau saat berada di tempat umum seperti restoran, kantor pemerintahan, maupun sekolah.
2. Ungkapan Interaksi Sosial Sehari-Hari
Dalam percakapan sehari-hari, orang Malaysia sering menggunakan kalimat-kalimat berikut:
Ungkapan | Arti |
---|---|
Awak buat apa? | Kamu sedang apa? |
Lama tak jumpa | Lama tidak bertemu |
Jom pergi! | Ayo pergi! |
Nak makan ke? | Mau makan? |
Dah makan? | Sudah makan? |
Baguslah! | Bagus banget! |
Tak apalah | Gak apa-apa |
Betul ke? | Benarkah? |
Seronoknya! | Seru banget! |
Ungkapan seperti “Jom pergi!” atau “Seronoknya!” mencerminkan gaya bicara santai yang akrab digunakan antar teman.
3. Ungkapan Emosi dan Reaksi
Ketika sedang berbicara soal perasaan atau reaksi terhadap suatu kejadian, berikut ungkapan yang sering digunakan:
Ungkapan | Arti |
---|---|
Suka sangat! | Suka banget! |
Saya marah | Saya marah |
Geram betul! | Kesal banget! |
Awak comel lah! | Kamu lucu banget |
Sedihnya… | Sedih banget… |
Rindunya… | Kangen banget… |
Ungkapan ini sangat cocok digunakan di media sosial, percakapan chat, atau saat menanggapi cerita dari teman.
4. Ungkapan Teguran dan Permintaan
Berikut beberapa frasa yang digunakan untuk meminta bantuan atau memberi peringatan secara sopan:
Ungkapan | Arti |
---|---|
Boleh tolong saya? | Bisa bantu saya? |
Jangan risau | Jangan khawatir |
Jangan marah-marah | Jangan marah-marah ya |
Sabar dulu | Sabar dulu |
Jangan bising | Jangan ribut |
Bahasa Malaysia terkenal dengan gaya tutur yang sopan dan lembut. Oleh karena itu, frasa teguran pun disampaikan dengan halus.
5. Ungkapan dalam Situasi Kasual
Saat ngobrol santai, ungkapan-ungkapan berikut sering muncul:
Ungkapan | Arti |
---|---|
Syoknya! | Asyiknya! |
Best gila | Keren banget |
Tak larat lah | Capek banget |
Penat betul hari ni | Lelah banget hari ini |
Kita lepak jap | Kita nongkrong sebentar |
Chill lah! | Santai aja! |
Kata-kata ini menunjukkan keunikan dan gaya bahasa gaul anak muda Malaysia. Kata “lepak” misalnya, sangat khas Malaysia dan artinya “nongkrong santai”.
6. Ungkapan di Tempat Umum
Saat berada di restoran, transportasi umum, atau toko, Anda mungkin mendengar atau perlu menggunakan ungkapan berikut:
Ungkapan | Arti |
---|---|
Nak bungkus ke makan sini? | Mau dibungkus atau makan di sini? |
Satu teh tarik, kurang manis | Satu teh tarik, kurang gula |
Beratur ya | Silakan antre ya |
Ada diskaun? | Ada diskon? |
Duit kecil ada tak? | Ada uang kecil? |
Ungkapan ini menunjukkan betapa praktis dan spesifiknya Bahasa Malaysia dalam situasi nyata.
Kesimpulan
Mempelajari ungkapan harian yang sering digunakan dalam Bahasa Malaysia tidak hanya akan membantu Anda berbicara lebih lancar, tetapi juga memperkaya pengalaman budaya saat berinteraksi dengan masyarakat Malaysia. Ungkapan ini mencerminkan kesantunan, kehangatan, dan cara bersosialisasi yang khas di negara tersebut.
Menguasai ungkapan harian adalah langkah awal yang sangat baik dalam belajar bahasa baru. Tidak perlu menghafal seluruh tata bahasa dulu, cukup mulai dari frasa-frasa yang sering digunakan. Seiring waktu, pemahaman akan berkembang secara alami.